Makna Aksara Jawa
Makna Aksara Jawa - Sebagai masyarakat jawa pada khususnya mungkin dulu kita pernah belajar mengenai aksara jawa, tetapi apakah kita tahu makna sebenarnya dari aksara jawa tersebut.
Aksara Jawa yang terdiri dari 20 huruf mulai dari Ha sampai Nga, mempunyai makna yang tersirat di dalamnya. Nah kali ini, radialogica akan sedikit mengupas tentang makna yang terkandung dalam huruf aksara jawa.
Makna Simbolis aksara Jawa:
Aksara Jawa dipandang tidak hanya sebagai aksara Jawa secara mentah dan tidak hanya dipandang sebagai tulisan yang digunakan sarana menulis orang Jawa. Bagi orang Jawa yang mafhun dengan aksara Jawa atau para pengkaji Jawa mempunyai pandangan yang berbeda yakni mimiliki nilai historis spiritual. Aksara Jawa mempunyai makna simbolis, pemaknaan aksara Jawa.
Menurut BRM Panji Anom Resiningrum Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka da ta sa wa la pa dha ja ya nya ma gha ba tha nga merupakan sabda pangandikanipun/firman dari Tuhan Yang Maha Esa di tanah Jawa.
1. Huruf Ha
Berarti ‘hidup’, atau huruf berarti juga ada hidup, sebab memang hidup itu ada, karena ada yang menghidupi atau yang memberi hidup, hidup itu adalah sendirian dalam arti abadi atau langgeng tidak terkena kematian dalam menghadapi segala keadaan. Hidup tersebut terdiri atas 4 unsur yaitu: api, angin, bumi, air.
2. Huruf Na
Berari ‘nur’ atau cahaya, yakni cahaya dari Tuhan Yang Maha Esa dan terletak pada sifat manusia.
3. Huruf Ca
Berarti ‘cahaya’, artinya cahaya di sini memang sama dengan cahaya yang telah disebutkan di atas. Yakni salah satu sifat Tuhan yang ada pada manusia. Kita telah mengetahui pula akan sifat Tuhan dan sifat-sifat tersebut ada pada yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia karena memang Tuhan pun menghendaki agar manusia itu mempunyai sifat baik.
4. Huruf Ra
Berarti ‘roh’, yaitu roh Tuhan yang ada pada diri manusia.
5. Huruf Ka
Berarti ‘berkumpul’, yakni berkumpulnya Tuhan Yang Maha Esa yang juga terletak pada sifat manusia.
6. Huruf Da
Berarti ‘zat’, ialah zatnya Tuhan Yang Maha Esa yang terletak pada sifat manusia.
7. Huruf Ta
Berarti ‘tes’ atau tetes, yaitu tetes Tuhan Yang Maha Esa yang berada pada manusia.
8. Huruf Sa
Berarti ‘satu’. Dalam hal ini huruf sa tersebut telah nyata menunjukkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa yaitu satu, jadi tidak ada yang dapat menyamai Tuhan.
9. Huruf Wa
Berarti ‘wujud’ atau bentuk, dalam arti ini menyatakan bahwa wujud atau bentuk Tuhan itu ada dalam manusia yang setelah bertapa kurang lebih 9 bulan dalam gua garba/rahim ibu lalu dilahirkan dalam wujud diri.
10. Huruf La
Berarti ‘langgeng’ atau ‘abadi’, la yang mengandung arti langgeng ini juga nyata menunjukkan bahwa hanya Tuhan Yang Maha Esa sendirian yang langgeng di dunia ini, berarti abadi pula untuk selama-lamanya.
11. Huruf Pa
Berarti ‘papan’ atau ‘tempat’, yaitu papan Tuhan Yang Maha Esa yang memenuhi alam jagad raya ini, jagad besar juga jagad kecil (manusia).
12. Huruf Dha
Berarti dhawuh, yaitu perintah-perintah Tuhan Yang Maha Esa inilah yang terletak dalam diri dan besarnya Adam, manusia yang utama.
13. Huruf Ja
Berarti ‘jasad’ atau ‘badan’. Jasad Tuhan Yang Maha Esa itu terletak pada sifat manusia yang utama.
14. Huruf Ya
Berarti ‘dawuh’. Dawuh di sini mempunyai lain arti dengan dhawuh di atas, karena dawuh berarti selalu menyaksikan kehendak manusia baik yang berbuat jelek maupun yang bertindak baik yang selalu menggunakan kata-katanya “Ya”.
15. Huruf Nya
Berarti ‘pasrah’ atau ‘menyerahkan’. Jelasnya Tuhan Yang Maha Esa dengan ikhlas menyerahkan semua yang telah tersedia di dunia ini.
16. Huruf Ma
Berarti ‘marga’ atau ‘jalan’. Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan jalan kepada manusia yang berbuat jelek dan baik.
17. Huruf Ga
Berarti ‘gaib’, gaib dari Tuhan Yang Maha Esa inilah yang terletak pada sifat manusia.
Baca Juga : Serat Kalatidha Rangga Warsito
18. Huruf Ba
Berarti ‘babar’, yaitu kabarnya manusia dari gaibnya Tuhan Yang Maha Esa.
19. Huruf Tha
Berarti ‘thukul’ atau ‘tumbuh’. Tumbuh atau adanya gaib adalah dari kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Dapat pula dikatakan gaib adalah jalan jauh tanpa batas, dekat tetapi tidak dapat disentuh, seperti halnya cahaya terang tetapi tidak dapat diraba atau pun disentuh, dan harus diakui bahwa besarnya gaib itu adalah seperti debu atau terpandang. Demikianlah gaibnya Tuhan Yang Maha Esa.
20. Huruf Nga
Berarti ‘ngalam’, ‘yang bersinar terang’, atau terang/gaib Tuhan Yang Maha Esa yang mengadakan sinar terang.
Demikianlah huruf Jawa yang 20 itu dan ternyata dapat digunakan sebagai lambang dan dapat diartikan sesuai dengan sifat Tuhan sendiri, karena memang seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Jawa yang menggunakan huruf Jawa itupun merupakan sabda dari Tuhan Yang Maha Esa.
Selain penafsiran di atas ada juga penafsiran huruf aksara jawa yang lain, berikut penafsirannya:
Ha: Hana hurip wening suci, yaitu adanya kehidupan adalah kehendak dari Yang Maha Suci.
Na: Nur candra, gaib nur, warsitaning candra-pengharapan artinya manusia hanya selalu ke Ilahi.
Ca: Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi, artinya satu arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal.
Ra:Rasaningsun handulusih, yaitu rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani.
Ka: Karsaningsun memayuhayuning bawana, yaitu hasrat diarahkan untuk kesejahteraan alam.
Da: Dumadining dzat kang tanpa winangenan, yaitu menerima hidup apa adanya.
Ta: Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa, yaitu mendasar, totalitas, atau visi, ketelitian dalam memandang hidup.
Sa: Sifat ingsun handulu sifatullah, yaitu membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan.
Wa: Wujud hana tan kena kinira, yaitu ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas.
La: Lir handaya paseban jati, yaitu mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi.
Pa: Papan kang tanpa kiblat, yaitu hakikat Allah yang ada di segala arah.
Dha: Dhuwur wekasane endek wiwitane, yaitu untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar.
Ja: Jumbuhing kawula Gusti, yaitu selalu berusaha menyatu dan memahami kehendak-Nya.
Ya: pitados marang samubarang tumindak kang dumadi, yaitu yakin atas titah/ kodrat Ilahi.
Nya: Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki, yaitu memahami kodrat kehidupan.
Ma: Madhep mantep manembah mring Ilahi, yaitu yakin dan mantap dalam menyembah Ilahi.
Ga: Guru sejati sing muruki, yaitu belajar pada guru nurani.
Ba: Bayu sejati kang andalani, yaitu menyelaraskan diri pada gerak alam.
Tha: Thukul saka niat, yaitu sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan.
Nga: Ngracut busananing manungso, yaitu melepaskan egoisme pribadi manusia.
Baca Juga : Puisi Setan Malaikat Aku Menujumu
Demikianlah arti makna dari huruf aksara jawa yang sarat akan makna. Semoga menjadi sarana dalam acuan hidup di dunia sebagai manusia yang baik dengan Tuhannya atau hubungan dengan manusia-manusia lainnya sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan ibarat tangan kanan pasti membutuhkan tangan kiri begitupun sebaliknya. Tulisan ini dirangkum dari berbagai sumber.
Sekian dari kami, semoga bermanfaat.
Berpacu Dalam Literasi - Radialogica
No comments: