Sanggar Derita
Kedamaian tak . . .
Ubahnya suatu angan-angan.
Bagi hidupku saat ini.
Karena . . .
Kekeringan selalu menyelimuti rumahku.
Sulit bahkan tak pernah ada,
embun menetesi kekeringan hidupku.
Gersang . . .
Dan rontoklah semua daun kearifan.
Musnah sudah cita-cita.
Kini tinggal selapis harapan,
Baca Juga: Puisi Fotokopi Orang Ramai
itupun rasanya akan sia-sia.
Masih adakah harapan lain,
yang mampu menembus ujung citaku.
Sementara batin ini pedih tersiksa.
Akankah anganku jadi kenyataan.
Sedangkan rasa semakin nyeri.
Mampukah diriku . . .
Menggapai . . .
Memeluk . . .
dan Memiliki . . .
Sedangkan, diri ini masih saja terjerat.
Dalam lubang derita
Dapatkah . . ?
Kamis 6 Agustus 1987
-Dista-
Berpacu Dalam Literasi - Radialogica
No comments: