Hatiku telah terikat oleh mantra keindahan



Hatiku telah terikat oleh mantra keindahan, dan cinta

tak dapat dihancurkan.

Ijinkan jiwaku berpisah dengan diriku dan menyatu

dengan jiwanya yang telah menjadi nafasku.

Duhai ayahanda, mengapa engkau berharap aku menghilangkan

cinta tulus yang ada di lubuk hati?

Meskipun aku terbakar seperti lilin, aku tidak akan kecewa

Biarkan aku menuruti panggilan jiwa meskipun cinta telah

membelenggu dan memberi pakaian duri padaku!


Baca Juga: Puisi Fotokopi Orang Ramai


Wahai, Ayah, cinta adalah rahmat dari Surga dan menjadi berkah bagi jiwa.

Karena Langit yang menuntunku, maka cintaku pada Layla tulus dan suci

Cinta yang melahirkan angan-angan serta nafsu, adalah cinta

yang bersumber dari bumi.

Cinta seperti itu akan mudah berubah jika apa yang diangan-angankan

tidak sesuai dengan kenyataan.

Cintaku pada Layla tidak bersumber dari bumi, ia menyala

dengan kebenaran Surga dan akan abadi selamanya.

Surgalah yang menuntunku terbang bersama sayap-sayap cinta

Bagaimana mungkin aku akan melepaskan diri, sedang Surga

telah menunjuk dan mengilhamkan cinta padaku


Hatiku telah terikat oleh mantra keindahan

Nizami Ganjavi


Berpacu Dalam Literasi - Radialogica

No comments: