Di Ruang Ini yang Bernafas Cuma Aku



di ruang ini yang bernafas cuma aku,

cecak dan serangga,


air menetes rutin dari kran ke bak mandi,

semakin dekat aku dengan detak jantungku,


dingin ubin, lubang kunci, pintu tertutup, kurang cahaya,

kini bagian hidupku sehari-hari,


Baca Juga: Puisi Kidung Rindu


di sini bergema puisi,

di antara garis lurus tembok,

lengkung meja kursi,

dan rumah sepi,


puisi yang ditajamkan,

pukulan dan aniaya,


tangan besi penguasa.


di ruang ini yang bernafas cuma aku

Wiji Thukul


Berpacu Dalam Literasi - Radialogica

No comments: