Kata-kata bijak dan mutiara rintik sedu
Rintik Sedu
(Jiwa butuh liburan)
"Tidak satu tujuan saja, kesulitan. Apalagi yang tidak satu keyakinan."
-Rintik Sedu-
"Gapapa nanti juga sembuh sendiri."
-Rintik Sedu-
"Beberapa jarak diciptakan, bukan untuk ditempuh, tapi untuk dibiarkan."
-Rintik Sedu-
"Kita nunggu seseorang kan, karena ada harapan besar yang tak sengaja sudah kita taruh di sana."
-Rintik Sedu-
"Kalau sudah begini, baru sadar bahayanya rasa senang."
-Rintik Sedu-
"Gapapa, kan patah hati adalah cara terbaik buat jadi dewasa. Gapapa, kan jatuh juga bagian dari perjalanan. Gapapa nanti juga sembuh sendiri."
-Rintik Sedu-
"Gapapa, kan emang ada banyak hal yang harus di-gapapa-in."
-Rintik Sedu-
"Untuk yang terjadi di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kota yang lalu, ke kota yang baru."
-Rintik Sedu-
"Sudah? Sudah berhasil belum melupakan seseorang yang bahkan nggak pernah menganggapmu ada?"
-Rintik Sedu-
"Banyak orang yang gak benar-benar bahagia di sekeliling kamu, termasuk aku."
-Rintik Sedu-
"Sudah capek belum, bertahan sama seseorang yang mintanya direlakan?"
-Rintik Sedu-
"Untuk sebentar saja, kita nggak perlu pura-pura kuat."
-Rintik Sedu-
"Karena tidak semua perasaan harus bersama pemiliknya."
-Rintik Sedu-
"Masih ingatkah kau jalan menuju pulang."
-Rintik Sedu-
"Aku sudah menerima pesan perpisahanmu, sudah kubaca juga. cuma maaf aku menghapus dan gak membalasnya."
-Rintik Sedu-
"Terima kasih selama ini sudah buat aku senang, maaf ternyata kamu nggak senang selama sama aku."
-Rintik Sedu-
"Makasih sudah bisa menyenangkan dan menyebalkan dalam satu waktu, maaf selama ini cuma buang waktumu."
-Rintik Sedu-
"Terima kasih pernah singgah walau aku yang paksa, maaf aku merasa kehilangan padahal harusnya nggak begitu."
-Rintik Sedu-
"Kita sering ngejaga sesuatu yang sebenarnya bukan punya kita, pas diambil tiba-tiba nggak terima, kehilangan padahal nggak pernah punya hak di dalamnya; Manusia."
-Rintik Sedu-
"Ini bukan cuma tentang merelakan."
-Rintik Sedu-
"Semesta, kalau dia memang kau kirimkan untukku, bantu dia menemukanku.Permudah jalannya untuk segera menemuiku."
-Rintik Sedu-
"Lho, kenapa harus tidak terima ketika dia bahagia dengan pilihannya?"
-Rintik Sedu-
"Buat perasaan yang harus diakhiri begitu saja."
-Rintik Sedu-
"Anehnya kita justru lebih sering merasa kehilangan sesuatu yang tidak pernah kita miliki."
-Rintik Sedu-
"Beberapa hal baik memang harus dipindahkan dalam bentuk perpisahan."
-Rintik Sedu-
"Gapapa mungkin bentuk ketulusan bukan dengan kepemilikan."
-Rintik Sedu-
Teruntuk kamu yang sedang jatuh cinta sendirian, sini aku temenin."
-Rintik Sedu-
"Sialan, sudah hilang tapi nggak juga dicari."
-Rintik Sedu-
"Dia siapa? Teman? benar cuma teman? benar gapapa kalau dia punya pacar?"
-Rintik Sedu-
"Melepaskan sesuatu yang bahkan nggak sempat digenggam ternyata nggak gampang."
-Rintik Sedu-
"Seberhasil apapun MOVE ON-nya, yang namanya kangen tetap tidak bisa dilawan."
-Rintik Sedu-
"Kebaikannya kamu sangka harapan, kepergiannya kamu anggap kejahatan. Dia tidak pernah menaruh janji padamu, kamu saja yang salah mengartikan maksudnya."
-Rintik Sedu-
"Takut dia menjauh, memang pernah mendekat?"
-Rintik Sedu-
"Mereka bilang (Kayak gak ada orang lain aja), ahh mereka gak akan paham jatuh cinta."
-Rintik Sedu-
"Salam hangat buat perempuan-perempuan kuat yang pernah mempertahankan seseorang yang inginnya terlepas."
-Rintik Sedu-
"Ternyata yang kita butuh tetap kalah sama yang benar-benar mau."
-Rintik Sedu-
"Si masa lalu sudah punya masa depan, yakin masih sanggup mengharapkan . . .?"
-Rintik Sedu-
"Kita lupa kalau sembuh, juga bisa berujung kambuh."
-Rintik Sedu-
"Kagum saja dari jauh, daripada dia tahu lalu menjauh."
-Rintik Sedu-
"Gapapa nanti juga sembuh sendiri."
-Rintik Sedu-
"Semesta tahu kita lebih mampu dari yang kita tahu."
-Rintik Sedu-
"Kita memang harus belajar ngendaliin diri sendiri dulu, sebelum masuk ke hati orang lain."
-Rintik Sedu-
"Jatuh cinta di umur 20-an emang ribet ya."
-Rintik Sedu-
"Belum pernah bertatap muka, bisa saling rindu. Belum ada yang memulai, sudah merasa memiliki."
-Rintik Sedu-
"Kalau cari jawaban tapi nggak ketemu, mungkin karena jawabannya bukan kamu."
-Rintik Sedu-
"Gapapa nggak semua perasaan bisa berumah."
-Rintik Sedu-
"Peka, tapi nggak peduli. Tau tapi nggak mau tau. Memang susah kalau rasanya bukan buat kamu."
-Rintik Sedu-
"Dia cuma teman. Harusnya kamu menerima sebagai teman, bukan sebagai rasa nyaman yang tidak mau kehilangan."
-Rintik Sedu-
"Kita yang nggak bener-bener kita."
-Rintik Sedu-
"Dunia ini didominasi oleh mereka yang sayang, tapi nggak berani untuk bilang."
-Rintik Sedu-
"Sebagian orang cuman bisa mikirin, bukan milikin."
-Rintik Sedu-
"Loh dia gak tau soal perasaanmu, atau dia memang nggak mau tau."
-Rintik Sedu-
"Kalau dipendam jadi jalan yang paling aman, yaudah."
-Rintik Sedu-
"Nebak-nebak dia suka atau enggak adalah keseruan paling berbahaya di dunia."
-Rintik Sedu-
"Gapapa, kan gak semua tokoh bisa masuk dalam cerita yang sama."
-Rintik Sedu-
"Kamu akan nyaman sendirian, sampai kamu sadar ada banyak hal yang lebih menyenangkan kalau dilakukan berdua."
-Rintik Sedu-
"Berharap itu nggak masalah, tapi kita sering naruh harapan di tempat yang salah."
-Rintik Sedu-
"Perjuangan emang gak ada yang sia-sia. tapiada beberapa hal yang gak perlu diperjuangin sampai segitunya."
-Rintik Sedu-
"Ya emang banyak rasa sakit yang ditutupin pakai alesan kasih sayang."
-Rintik Sedu-
"Gapapa, kan gak semua yang dekat harus erat."
-Rintik Sedu-
"Merelakan sih iya, tapi kangen itu, kan di luar kendali."
-Rintik Sedu-
"Cerita tentang senang dan bahagia."
-Rintik Sedu-
"Atur hati, bukan diatur hati bahaya kalo dimanjain."
-Rintik Sedu-
"Saatnya bawa Kata berlayar lebih jauh lagi."
-Rintik Sedu-
sumber : Rintik Sedu
No comments: